Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bekal penting yang tak terpisahkan dalam menghadapi era digitalisasi yang meresap ke setiap sendi kehidupan. Dari cara kita berkomunikasi, bekerja, berbelanja, hingga belajar, semuanya kini sangat bergantung pada TIK. Menguasai Teknologi Informasi bukan lagi sekadar keahlian tambahan, melainkan sebuah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh individu dan organisasi agar dapat bersaing dan berinovasi di tengah arus perubahan yang sangat cepat ini.
Pentingnya Teknologi Informasi terlihat jelas dalam berbagai sektor. Di bidang ekonomi, TIK mendorong lahirnya e-commerce, fintech, dan berbagai model bisnis digital yang mengubah lanskap pasar. Dalam pendidikan, TIK memfasilitasi e-learning dan akses informasi global, memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan personal. Di sektor kesehatan, TIK mendukung telemedicine dan manajemen data pasien yang lebih efisien. Kemampuan untuk mengoperasikan perangkat keras, mengelola perangkat lunak, serta memahami dasar-dasar jaringan dan keamanan siber menjadi keterampilan yang sangat dicari. Sebagai contoh, pada awal tahun 2025, Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan program pelatihan gratis “Digital Talent Scholarship” yang menargetkan 100.000 peserta untuk mengasah keterampilan di bidang cloud computing dan cybersecurity, menunjukkan urgensi penguasaan TIK.
Untuk memastikan kesiapan di era digitalisasi ini, investasi dalam pendidikan Teknologi Informasi menjadi sangat krusial. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan TIK, serta perguruan tinggi, berperan vital dalam mencetak talenta-talenta muda yang siap mengisi kebutuhan industri. Mereka tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga praktik langsung dengan teknologi terkini. Program magang di perusahaan teknologi juga memberikan pengalaman nyata yang tak ternilai. Pada bulan Juli 2024, dalam sebuah konferensi keamanan siber di Surabaya, seorang perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menekankan bahwa ancaman siber meningkat seiring dengan digitalisasi, sehingga kebutuhan akan ahli keamanan Teknologi Informasi menjadi sangat mendesak. Dengan fondasi TIK yang kuat, individu dan negara dapat menghadapi tantangan digital, memanfaatkan peluang yang ada, dan menjadi pemimpin dalam inovasi di era yang serba terkoneksi ini.